Friday, July 29, 2016

Surat Cinta Sarjana Muda


Apa yang lebih buruk dari sarang tawon yang tiba-tiba ada di slider korden jendela kamarmu?

Mungkin ada. Banyak, malah. 

Koloni semut yang biasa lewat jalur itu kini harus memutar lebih jauh agar terhindar dari keluarga serangga predator itu. Bersyukurlah mereka, meski kelasnya teri, tawon lah penguasa rantai makanan.

Tunggu, tawon tak memangsa semut. Ingat A Bug's Life? Mereka cuma memperbudak semut!

Mari kita revisi : Bersyukurlah mereka akan punahnya cicak. Ketidakseimbangan alam yang digadang-gadang terjadi karena perubahan iklim akhirnya benar-benar datang. Konon katanya bangsa reptil tidak tahan panas, setidaknya itu yang kupelajari ketika nonton Jurassic Park, bukannya National Geographic. Separuh dari mereka mati dalam kurun setahun setelah organisasi sains internasional menyepakati patokan suhu kamar kini berada di angka tiga puluh satu derajat Celcius, naik satu derajat dari tahun lalu.

Hanya sedikit yang tahu, suhu harian di Tel Aviv bahkan telah mencapai empat puluh derajat Celcius. Kau boleh bertanya, untuk apa Tuhan menjanjikan tanah Kanaan pada orang Israel, jika belum genap tiga ribu lima ratus tahun pun tanah terjanji terasa lebih dekat dengan neraka?

Tidak semua manusia bersedih. Perubahan iklim yang ekstrem dipandang sebagai sesuatu yang menggembirakan bagi segelintir orang, seperti sales otomotif misalnya, atau bosnya, terutama. Kenaikan permintaan kendaraan roda empat melonjak naik dari tahun ke tahun, berbanding lurus dengan kebutuhan dimensi ruang, bagi masyarakat kota, khususnya.

Berbahagialah kalian wahai putra-putri Adam, jika warisan dalam bentuk rumah masih jadi tradisi keluarga kalian. Atau setidaknya, nama kalian lah yang terlanjur tercatat pada moda investasi jangka panjang yang dikelola oleh perusahaan venture capital ternama.

Kini kita semua tahu, tikus got pun harus rela berbagi tempat berteduhnya dengan ratusan kecoa terbang. Keberanian mereka menyeberang jalan raya—dan tergencet hingga tercerai berai—yang termahsyur itu kini tinggal legenda. Lebih banyak kendaraan yang berhenti dibanding yang melaju. Orang-orang yang dulu selalu mengutuk situasi macam ini, sekarang jadi terbiasa karenanya. Secara empiris, waktu tempuh bertambah berkali-kali lipat lebih lama. Secara bisnis, negaramu kini tak berkembang.

Menyetel musik dengan volume kencang tidak lagi menjadi tren. Tetanggamu bisa menggorokmu tiba-tiba, seperti yang terjadi di rusun sebelah baru-baru ini. Bercengkerama hingga tengah malam pun mereka tidak berani. Setidaknya, meminimalisir kebisingan jadi norma yang terlalu diagungkan.

Ah, nikmatnya menyedot seplastik nutrisari jeruk dingin saat kau tak tahu apa yang akan kau lakukan untuk hidupmu dua puluh jam ke depan. Akankah kau lagi-lagi sengaja melewatkan siangmu yang panas dengan terbang ke dunia imajiner, atau tetap menunggu email balasan tim rekrutmen dan terus menerus mengutuk dirimu sendiri?

Oke, mungkin itu lebih buruk dari sarang tawon di slider korden jendela kamarku.



***

Listening to : First Aid Kit - Walk Unafraid

2 comments:

  1. Selamat Siang Mas Adi,

    Saya sedang blogwalking dan menemukan blog anda. Tulisan anda sangat bagus.
    Saya Soraya dari http://serumah.com.
    Saat ini trend berbagi ruangan/roomsharing sangat marak di kota besar. Kami berinisiatif untuk membuat situs pencari teman sekamar/roommate agar orang-orang yang ingin menyewa tempat tinggal (apartemen, rumah atau kost) dapat berbagi tempat tinggal dan mengurangi biaya pengeluaran untuk tempat tinggal. Berawal dari ide tersebut, website serumah.com diluncurkan pada awal tahun 2016.

    Saat ini saya meminta bantuan anda untuk menuliskan artikel review mengenai serumah.com di situs blog anda. Saya dan Tim Serumah sangat menghargai jika Anda bersedia untuk memberikan review terhadap website kami dan menerbitkannya di blog anda.

    Mohon hubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.

    Soraya F.
    Cataga Ltd.
    soraya.serumah@gmail.com
    http://serumah.com/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba Soraya. Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog saya. Maaf baru balas, Mba. Lebih lanjut, terima kasih atas tarawan Mba, tapi kok saya pikir saya ngga punya kapasitas yang cukup untuk review sebuah website ya? Hehehe.

      Delete